Investasi Pengembangan Budidaya Melon di Leuwikaret, Bogor





Kebutuhan Melon di pasar Nambo mencapai 1,5 t0n/hari, namun saat ini baru bisa terpenuhi 0,5 ton/hari.
Berpengalaman memproduksi kebutuhan Melon hingga 3 ton/bulan, para petani muda di Nambo ingin mengajak para petani dhuafa lain untuk membudidayakan Melon untuk memenuhi kebutuhan Melon di pasar Nambo.Untuk mentargetkan produksi hingga 0,5 ton/hari, Petani Kelompok Nambo membutuhkan modal kerja Rp 500 Juta dengan rincian terlampir yg akan bisa membantu mempekerjakan 500 petani dhuafa
Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Pelatih
Pada saat ini Kelompok Petani Melon di Nambo melakukan bagi hasil keuntungan sebesar 70::30
70% untuk pekerja, dan 30% untuk penyandang dana. Misal penjualan Melon sebesar Rp 100 juta, setelah dipotong biaya pembibitan, perawatan, dll Rp 70 juta, maka akan ada keuntungan sebesar Rp 30 juta. Keuntungan ini yg akan dibagi 70:30. Petani akan mendapatkan 70% atau Rp 21 juta, dan penyandang dana akan mendapatkan 30% atau Rp 9 juta yang detilnya akan disampaikan di Laporan Keuangan
Yayasan Alkautsar Klapanunggal
Status Perkembangan Usaha
Lahan Awal : 1 Hektar
Lahan Pengembangan : 10 Hektar
Lahan
Pendahuluan
1 Hektar
Lahan Pengembangan : 10 Hektar
Digital Monitoring Status

Status Kesehatan Produk

Status Pertumbuhan Produk

Jadwal Pembibitan & Pemanenan

Laporan Keuangan

Video Monitoring
Digital Monitoring Status

Status Kesehatan Produk

Status Pertumbuhan Produk

Jadwal Pembibitan & Pemanenan

Video Monitoring

Laporan Keuangan
Investasi Pengembangan Budidaya Melon di Leuwikaret, Bogor
Besaran Investasi bisa dipilih sesuai dengan jumlah lot yg diambil. Per lot senilai Rp 500,000. Silahkan tentukan jumlah lot yang dikehendaki.
Program bagi hasil investasi ini jumlahnya ditentukan oleh Petani/Peternak penerima dana. Biasanya Kelompok Petani melakukan bagi hasil keuntungan sebesar 70:30. 70% untuk pekerja, dan 30% untuk penyandang dana.
Misal penjualan produk sebesar Rp 100 Juta, setelah dipotong biaya pembibitan, perawatan, dll sebesar Rp 70 Juta, maka akan ada keuntungan sebesar Rp 30 Juta. Keuntungan ini yg akan dibagi 70:30.
Petani akan mendapatkan 70% atau Rp 21 Juta, dan Donatur/Investor akan mendapatkan 30% atau Rp 9 Juta yang detilnya akan nvestasinya.
Untuk dapat memantau perkembangan usaha Petani/Peternak, Kaila mnyediakan fasilitas Digital Tracking yg dapat dilihat langsung oleh Investor/Donatur
[wpforms id=”1643″]