Investasi Pengembangan Pembibitan dan Penggemukan Kambing di Nambo





Kebutuhan kambing di pasar Nambo mencapai 2,500 ekor/hari, namun saat ini baru bisa terpenuhi 1,000 ekor/hari.
Berpengalaman memenuhi permintaan kambing hingga 300 ekor/bulan, para peternak di Nambo ingin mengajak dhuafa lainnya untuk mengembang biakkan & memasarkan kambing khusus untuk kebutuhan di pasar Nambo.
Untuk mentargetkan pembibitan & penggemukan kambing hingga 5,000 ekor/bulan, Kelompok Peternak ini membutuhkan modal kerja Rp 500 Juta dengan rincian terlampir yg bisa mempekerjakan 200 peternak dhuafa
Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Pelatih
Pada saat ini Kelompok Petani Melon di Nambo melakukan bagi hasil keuntungan sebesar 70::30
70% untuk pekerja, dan 30% untuk penyandang dana. Misal penjualan Melon sebesar Rp 100 juta, setelah dipotong biaya pembibitan, perawatan, dll Rp 70 juta, maka akan ada keuntungan sebesar Rp 30 juta. Keuntungan ini yg akan dibagi 70:30. Petani akan mendapatkan 70% atau Rp 21 juta, dan penyandang dana akan mendapatkan 30% atau Rp 9 juta yang detilnya akan disampaikan di Laporan Keuangan
Yayasan Alkautsar Klapanunggal
Status Perkembangan Usaha
Lahan Awal : 200 m2 dengan 75 Kambing
Lahan Pengembangan : 3,000 m2 dengan 1,000 Kambing
Lahan
Pendahuluan:
200 m2
dengan 75 Kambing
Lahan Pengembangan : 3,000 m2 dengan 1,000 Kambing
Digital Tracking & Monitoring Status

Status Kesehatan Produk

Status Pertumbuhan Produk

Jadwal Pembibitan & Pemanenan

Laporan Keuangan

Video Monitoring
Digital Tracking & Monitoring Status

Status Kesehatan Produk

Status Pertumbuhan Produk

Video Monitoring

Jadwal Pembibitan & Pemanenan

Laporan Keuangan
Investasi Pengembangan Pembibitan dan Penggemukan Kambing di Nambo
Besaran Investasi bisa dipilih sesuai dengan jumlah lot yg diambil. Per lot senilai Rp 500,000. Silahkan tentukan jumlah lot yang dikehendaki.
Program bagi hasil investasi ini jumlahnya ditentukan oleh Petani/Peternak penerima dana. Biasanya Kelompok Petani melakukan bagi hasil keuntungan sebesar 70:30. 70% untuk pekerja, dan 30% untuk penyandang dana.
Misal penjualan produk sebesar Rp 100 Juta, setelah dipotong biaya pembibitan, perawatan, dll sebesar Rp 70 Juta, maka akan ada keuntungan sebesar Rp 30 Juta. Keuntungan ini yg akan dibagi 70:30.
Petani akan mendapatkan 70% atau Rp 21 Juta, dan Donatur/Investor akan mendapatkan 30% atau Rp 9 Juta yang detilnya akan nvestasinya.
Untuk dapat memantau perkembangan usaha Petani/Peternak, Kaila mnyediakan fasilitas Digital Tracking yg dapat dilihat langsung oleh Investor/Donatur
[wpforms id=”1643″]