Pengembangan Usaha Pertanian Buah, Sayur, dll dengan Teknologi di Leuwikaret, Nambo, Bogor






Pengembangan Usaha Pertanian Buah, Sayur, dll dengan Teknologi Industri 4.0 di Leuwikaret, Nambo, Bogor
Banyak petani yg harus bekerja berat, namun hasil pertaniannya terbatas dan kualitasnya kurang bagus karena banyak hal, seperti kondisi tanah yg tidak bagus, cara bertani yg kurang cocok, gangguan hama, dll, Di Leuwikaret – Nambo, Bogor, KAILA bekerja sama dengan Yayasan Alkautsar Klapanunggal dan Kelompok Tani Leuwikaret Berdaya berusaha menyelesaikan masalah pertanian ini dengan Teknologi Industri Pertanian 4.0.
KAILA telah melakukan ujicoba pertanian Golden Melon, Tomat Cherry, Labu Madu – Butternut dengan cara Hidroponik Greenhouse yg dilakukan perawatannya secara otomatis melalui Mesin Hydroponic yg bekerja secara otomatis, sehingga tenaga petani bisa di fokuskan untuk merawat tanaman dengan optimal sehingga hasil panennya semakin maksimal. Dan untuk mempermudah pengairan, KAILA menyiapkan Sumur yg dilengkapi dengan tracking kualitas air, jumlah, yang dilengkapi dengan Face Recognation sehingga ketika jumlah air terbatas, mesin bisa membagi airnya secara merata per individu dan jumlah lahannya.
Berpengalaman mengerjakan lahan terbuka seluas 6,000 M2 lahan, dan 1,000 M2 lahan Greenhouse , yang hasilnya bisa mencapai 5-10x dari pada lahan terbuka, Maka KAILA, Yayasan Alkautsar, dan Kelompok Tani Leuwikaret Berdaya bermaksud mengembangkan teknologi ini untuk dapat menguji beberapa jenis sayur dan buah-buahan lainnya dengan meyediakan area hingga 5-6 hektar untuk produksi sekaligus pelatihan dan pendampingan ke petani lainnya, sehingga kesuksesan ini dapat meyebar secara cepat dan luas.
Mengapa program ini perlu didukung :
1. Program ini mengajarkan petani cara bertani yg benar & menguntungkan, sehingga dapat mengangkat pendapatan petani, sekaligus mengembalikan bantuan yg diterima untuk digunakan petani lainnya.
2. Program ini mengajarkan Petani untuk melakukan pencatatan keuangan yg jelas & teratur sehingga menjadi kebiasaan yg baik & profesional.
3. Teknologi Industri 4..0 dapat memudahkan pekerjaan petani, dan dapat digunakan petani lainnya secara mudah.
4. Teknologi ini sekaligus dilengkapi Digital Tracking yang memudahkan donatur memonitor bantuannya.
5. Teknologi ini memudahkan pemerintah untuk memantau kantung-kantung produksi pertanian sehingga dapat meminimalisasi import
Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Pelatih
Tab Content
Pada saat ini Kelompok Petani Melon di Nambo melakukan bagi hasil keuntungan sebesar 70::30
70% untuk pekerja, dan 30% untuk penyandang dana. Misal penjualan Melon sebesar Rp 100 juta, setelah dipotong biaya pembibitan, perawatan, dll Rp 70 juta, maka akan ada keuntungan sebesar Rp 30 juta. Keuntungan ini yg akan dibagi 70:30. Petani akan mendapatkan 70% atau Rp 21 juta, dan penyandang dana akan mendapatkan 30% atau Rp 9 juta yang detilnya akan disampaikan di Laporan Keuangan
Yayasan Alkautsar Klapanunggal
Status Perkembangan Usaha
Lahan Greehhouse Awal : 1,000 M2
Lahan Greenhouse Pengembangan : 60,000 m2
Lahan Greehhouse Awal :
1,000 M2
Lahan Greenhouse Pengembangan : 60,000 m2
Digital Monitoring Status

Video Monitoring

Laporan Keuangan
Digital Monitoring Status

Jadwal Pembibitan & Pemanenan

Video Monitoring

Laporan Keuangan
Pengembangan Usaha Pertanian Buah, Sayur, dll dengan Teknologi di Leuwikaret, Nambo, Bogor
[wpforms id=”846″]